Nama : Yulyani (28210768)
Kelas : 4EB17ADOPSI POLA PSAK DI INDONESIA
1.a Pembahasan
Standar
Akuntansi adalah kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan
agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar
Akuntansi di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standar
akuntansi yang ada seperti IAS, IFRS, ETAP, GAAP. Selain untuk
keseragaman laporan keuangan, standar akuntansi juga diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta
memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK
yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012.
1.a.1 Pemahaman
PSAK
PSAK
dijadikan pedoman akuntan dalam membuat laporan keuangan, merupakan
standar yang digunakan dalam pelaporan keuangan di Indonesia.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah petunjuk bagi
pelaku akuntansi, berisi pedoman tentang segala hal yang berhubungan
dengan akuntansi, dan dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang
dengan kemampuan di bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu
lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi “tata cara penyusunan
laporan keuangan” yang mengacu pada teori yang berlaku dan
didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung. Hal
ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan PSAK dapat mengalami
perubahan sejalan dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi.
1.a.2 Pemahaman
Standardisasi
Standardisasi
adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dan bahkan mungkin
penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antar negara,
oleh karena itu sulit diimplementasikan secara internasional.
1.a.3 Pemahaman
Harmonisasi
Harmonisasi
adalah upaya dalam mencari keselarasan. Pengertian harmonisasi dalam
akuntansi adalah suatu proses untuk meningkatkan komparabilitas atau
kesesuaian praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara
sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan
bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar
akuntansi internasional.
Keuntungan
Harmonisasi Internasional:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi
dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio
akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar
disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi. Standar akuntansi internasional memiliki sifat lebih
fleksibel dan terbuka.
1.a.4 Pemahaman
Konvergensi
Konvergensi
dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional
berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu
standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan
standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri.
Sebelum ada konvergensi standar, biasanya terdapat perbedaan antara
standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar
internasional.
Terdapat
3 tahapan dalam melakukan konvergensi yaitu : Tahap Adopsi (aktivitas
dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang
diperlukan), Tahap Persiapan Akhir (penyelesaian terhadap
persiapan infrastruktur yang diperlukan), Tahap Implementasi
(berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap)
1.b Ruang
Lingkup
Pengunaan
PSAK di Indonesia sudah diterapkan pada lingkungan dunia bisnis yakni
di sektor perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun manufaktur. Saya
akan membahas penggunaan PSAK di sektor perusahaan jasa yaitu PT.
Tunas Ridean Tbk.
Dalam
laporan keuangan periode 31 desember 2010 PT. Tunas Ridean
menggunakan standar akuntansi baru untuk laporan keuangan yang akan
berlaku setelah periode tersebut. Beberapa PSAK tertentu yang mengacu
kepada IFRS, yakni PSAK nomor 50 (instrumen keuangan: penyajian) dan
PSAK nomor 60 (instrumen keuangan: pengungkapan). Pada 1 Januari 2012
PT.Tunas Ridean telah menerapkan aturan PSAK yang telah dikonvergensi
ke International Financial Reporting Standards (IFRS) khususnya
aturan mengenai ISAK 16 (Perjanjian Konsesi Jasa) yang diberlakukan
sehingga Laporan Keuangan Tahun 2011 disajikan kembali.
1.c Kesimpulan
Dari
review yang dibuat dapat disimpulkan bahwa PT.Tunas Ridean
menggunakan standar akuntansi berupa pola yang mengacu pada IFRS dan
belum dilakukan pola adopsi secara utuh atau masih dalam tahap
sosialisasi guna melakukan adopsi penuh IFRS. Berdasarkan hal
tersebut, indonesia
bisa dibilang masih mengacu pada IAS dan belum benar-benar
mengadopsi.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar