YULYANI (28210768)
3EB17
Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain untuk memahami gejala, terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut.
Dari pengertian diatas saya menyimpulkan bahwa penalaran deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan dengan menarik hal-hal yang umum terlebih dahulu dan diteruskan dengan hal-hal yang lebih khusus.
Contoh penalaran deduktif : Semua binatang mempunyai mata, singa termasuk binatang , singa mempunyai mata.
Faktor-Faktor Penalaran Deduktif
1. Terdapat pada kalimat utama2. Penjelasannyaberupa hal-hal yang umum
3. Kebenarannya jelas dan nyata.
Tiga Bagian Penting dalam Peralatan Deduksi
Peralatan deduksi ataudisebut dengan silogisme terjadi dari tiga bagian :
1. Premis Mayor : Suatu generaliasi yang meliputi semua unsur kategori, banyak diantaranya atau hanya beberapa unsur saja.
2. Premis Minor : Penyamaan suatu objekatau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.
3. Kesimpulan
Macam - Macam Penalaran Deduktif
Berikut ini adalah jenis penalaran deduktif dengan penarikan secara tidak langsung:
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme
disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3
buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Silogisme ada beberapa macam yaitu :
1. Silogisme Kategorial : Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Contoh :
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K : Saya lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri ataspremis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Contoh :
My : Jika tidak ada makanan manusiaakan kelaparan
Mn : Makanan tidak ada
K : Jadi, manusia akan kelaparan
3. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proporsi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, maka kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh :
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta
Mn : Kakak saya berada di Bandung
K : Jadi, kakak saya tidak berada di Jakarta
B. Entimen
Entimen
adalah silogisme yang premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui. Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulannya saja.
Contoh Entimen : Semua sarjana adalah orang cerdasFenny adalah seorang sarjana
Jadi Fenny adalah orang cerdas
Dari silogisme ini dapat ditarik satu Entimen, yaitu "Fenny adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana".
Sumber :
1. http://timokomit.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-penalaran-induktif-dan-deduktif/
2. id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
3. caturretno.wordpress.com/2012/10/03/penalaran-deduktif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar