Blinkie Graphics Generator at TextSpace.net

Selasa, 18 Maret 2014

TUGAS 1 AKUNTANSI INTERNASIONAL (minggu pertama)


Nama : Yulyani (28210768)
Kelas  : 4EB17
 
1. MENGENAL SEJARAH DAN PEMBAGIAN AKUNTANSI

Sejarah Singkat Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. 

Lucas Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Pacioli-lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Pacioli: “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”. 

Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi acuan Pacioli menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris. Pacioli memperkenalkan tiga catatan penting yang harus dilakukan: Buku Memorandum adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis, Jurnal adalah transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal, Buku Besar adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system. Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. 

Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. 


Pembagian Akuntansi

a. Menurut Tingkatannya:
  • Akuntansi tingkat dasar 
  • Akuntansi tingkat menengah 
  • Akuntansi tingkat lanjutan
b. Menurut Fungsi dan Kegunaannya:

  • Akuntansi keuangan : untuk memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. 
  • Akuntansi biaya : untuk menghitung biaya produksi dan proses pembuatannya dari pada akuntansi untuk perusahaan.
  • Akuntansi anggaran : menguraikan bagaimana cara membuat rencana kegiatan pembelanjaan dan keuangan untuk jangka waktu tertentu melalaui perkiraan dan ringkasannya. 
  • Akuntansi pemerintahan : mengkhususkan kegiatannya di dalam transaksi dari unit-unit politik seperti negara-negara bagian. 
  • Akuntansi pimpinan 
  • Akuntansi perpajakan : berhubungan dengan masalah mempersiapkan pengembalian pajak dan pertimbangan pertanggung jawaban pajak serta mengumpulkan transaksi perusahaan. 
  • Akuntansi pengawasan & pemeriksaan : khusus membicarakan laporan kegiatan akuntansi yaitu General Accounting Auditing yang biasa dikerjakan akuntan publik. 
  • Sistem akuntansi : berhubungan dengan penciptaan prosedur akuntansi dan peralatan serta menentukan langkah untuk mengumpulkan data keuangan. 
  • Akuntansi internasional 
  • Akuntansi lembaga nirlaba
2. AKUNTANSI INTERNASIONAL YANG DIJADIKAN PEDOMAN DI INDONESIA

Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.

Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak lain sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia. 

Dualisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan akuntansi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan sistem Amerika.

3. BAB II PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Klasifikasi Akuntansi Internasional

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.


Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
    Klasifikasi awal yang dilakukan menurut Mueller pada pertengahan tahun 1960-an adalah berdasarkan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi yaitu:


    a. Pendekatan Makroekonomi
    Praktek akuntansi dibuat untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan operasional. Contoh negara yang menggunakan pendekatan akuntansi makroekonomi adalah Swedia.
      

    b. Pendekatan Mikroekonomi
    Akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Perusahaan harus dapat memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Contoh negara yang menggunakan pendekatan akuntansi mikroekonomi adalah Belanda. 


    c. Pendekatan Independen
    Akuntansi berasal dari praktek bisnis dan dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Sebagai contoh laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan para pengguna. Contoh negara yang menggunakan pendekatan akuntansi independen adalah Inggris dan Amerika Serikat. 


    d. Pendekatan yang seragam
    Akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Contoh negara yang menggunakan pendekatan akuntansi yang seragam adalah Perancis. 

    Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan sistem hukum suatu negara, yaitu:

    1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai “Anglo Saxon”. Akuntansi hukum umum berawal dari negara Inggris kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hongkong dan Pakistan. 
    2. Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi hukum kode dipakai oleh kebanyakan negara di Eropa dan bekas koloni seperti di Afrika, Asia, dan Amerika.

    Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini : 

    1. Ratusan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar negara asal mereka, banyak perusahaan yang mencatatkan saham secara internasional dan menyusun laporan keuangan ganda. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal atau secara nasional sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi seperti standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) atau prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP). Laporan ganda ini diberlakukan di beberapa negara hukum kode seperti Perancis, Jerman, dan Italia. 

    2. Beberapa negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen. 

    3. Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia. Perkembangan pasar saham merupakan prioritas utama di negara berkembang khususnya yang terpusat pada orientasi pasar. 

    Klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti: 

    1. Depresiasi 
    Di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum). 

    2. Sewa Guna Usaha 
    Memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum). 

    3. Pensiun dengan biaya yang diakrual 
    Pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum). 

    Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Contoh: pada tahun yang baik beban tambahan dicatat dengan kredit terhadap akun cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Pada tahun yang kurang baik cadangan dihapuskan untuk meningkatkan laba. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakanciri utama akuntansi hukum umum. Akuntansi hukum umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar.


    Sumber :
    • Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.
    • Dharma Tintri; 1995. pengantar akuntansi 1, seri diktat kuliah. 
    • http://cescbergas.blogspot.com/2013/04/sejarah-perkembangan-akuntansi.html
    • http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi#Sejarah