Blinkie Graphics Generator at TextSpace.net

Senin, 08 Oktober 2012

KARYA ILMIAH

YULYANI (28210768)
3EB17

Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang diterbitkan dan memaparkan tetang hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan, yang keilmuannya ditaati oleh masyarakat.
Ada berbagai jenis karya ilmiah antara lain laporan penelitian, makalah, dan artikel jurnal yang pada dasarnya merupakan produk dari kegiatan ilmuan.

Menurut Eko Susilo, M. 1995:11 "Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya".

Tujuan Karya Ilmiah
1. Sebagai wahana melatih pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil pemikiran dan karyatulis dalam bidang ilmu pengetahuan.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antarasekolah dengan masyarakat/ yang berminat membacanya.
4. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
5. Membuktikan potensidan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menhadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi adalah karya tulis untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
a. Cover
b. Halaman Judul
c. Halaman Pengesahan
d. Abstraksi (Suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan me¬ngenai aspek-aspek itu)
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Ringkasan Isi

Bagian Isi

Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah (memberi gambaran tujuan yang akan dibahas visi & misi yang tidak muluk-muluk, memberikan solusi/jalan keluar dari tema makalah yang dibuat)
b.Perumusan Masalah (konsep-konsep yang digunakan, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis, hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum)
c. Pembahasan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian

Landasan Teori (Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir)
a. Pembahasan Teori
b. Kerangka Pemikiran
c. Pengajuan Hiptesis

Metodologi Penelitian (Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku. Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian dan yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian)
a. Waktu dan Tempat Penelitian
b. Metode dan rancangan Penelitian
c. Populasi dan sampel
d. Instrumen penelitian
e. Pengumpulan data dan analisis data

Hasil Penelitian (Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian)
a. Jabaran Variabel penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Pengajuan Hipotesis
d. Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapat.

Bagian Penunjang
id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
a. Daftar pustaka (Berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan lain)
b. Lampiran-lampiran antara lain instrumen penelitian
c. Daftar tabel



PENALARAN DEDUKTIF

YULYANI (28210768)
3EB17

 
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain untuk memahami gejala, terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut.

Dari pengertian diatas saya menyimpulkan bahwa penalaran deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan dengan menarik hal-hal yang umum terlebih dahulu dan diteruskan dengan hal-hal yang lebih khusus.
Contoh penalaran deduktif : Semua binatang mempunyai mata, singa termasuk binatang , singa mempunyai mata.

Faktor-Faktor Penalaran Deduktif
1. Terdapat pada kalimat utama
2. Penjelasannyaberupa hal-hal yang umum
3. Kebenarannya jelas dan nyata.

Tiga Bagian Penting dalam Peralatan Deduksi
Peralatan deduksi ataudisebut dengan silogisme terjadi dari tiga bagian :
1. Premis Mayor : Suatu generaliasi yang meliputi semua unsur kategori, banyak diantaranya atau hanya beberapa unsur saja.
2. Premis Minor : Penyamaan suatu objekatau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.
3. Kesimpulan


Macam - Macam Penalaran Deduktif
Berikut ini adalah jenis penalaran deduktif dengan penarikan secara tidak langsung:
A. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Silogisme ada beberapa macam yaitu :

1. Silogisme Kategorial : Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Contoh :
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K    : Saya lulusan SLTA

2. Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri ataspremis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Contoh :
My : Jika tidak ada makanan manusiaakan kelaparan
Mn : Makanan tidak ada
K    : Jadi, manusia akan kelaparan

3. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proporsi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, maka kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh :
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta
Mn : Kakak saya berada di Bandung
K    : Jadi, kakak saya tidak berada di Jakarta

B. Entimen
Entimen adalah silogisme yang premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulannya saja. 
Contoh Entimen : Semua sarjana adalah orang cerdas
                                 Fenny adalah seorang sarjana
                                Jadi Fenny adalah orang cerdas
Dari silogisme ini dapat ditarik satu Entimen, yaitu "Fenny adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana".


Sumber :
1. http://timokomit.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-penalaran-induktif-dan-deduktif/ 
2. id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
3. caturretno.wordpress.com/2012/10/03/penalaran-deduktif/